Aku melihat langit-langit angkasa runtuh bertebaran, menelanjangi bintang-bintang yang berkelip membahana Aku tersenyum walau kaki-kaki ku terhisap tanah Lama berjalan tanpa dahulu mampu menyentuh angkasa. Namun hari itu angkasa runtuh bertebaran, Kupunguti satu demi satu bintang nya yang lama aku indahkan Dan mencurinya disaku-saku celana, menyimpannya dalam diam. Hingga mentari datang menyapu angkasa yang runtuh bertebaran, membiarkan tiap bintang yang dicuri diam-diam direnggut...
Hening dalam kening, Isi kepala ini meletup-letup Tiada apinya, tiada tungkunya Teriak sunyi nya menggema Karena tak ada kekata yang ditembak ke udara Terlalu banyak, penuh, sesak! Sesak, hingga muak ia keluarkan Tetapi tetap sunyi Tak ada yang mendengar Tak ada yang mengindahkan Ditiap detik terbuang untuk mencari Cari asa usang tak berasap Menyayat, membakar-bakar seisi hati Yang tak dapat ia mengerti lalu...
Powered by Blogger.