­
In Puisi,

Teruntuk 71 Tahun

Biar tanah ku gersang, pasang ombak menyapu pantai Pohon-pohon kelapa melengkung tak berbuah Namun langit-langit cakrawala yang menyaksikan aslinya Biar, biar nafasku sesak Mengekang paru-paru dengan debu-debu angkuhnya Namun embun pagi masih menyapaku dengan harapannya Aku melihat Ibu Pertiwi yang tersenyum simpul ditengah ratapannya Saat aku mengarungi Sungai Musi dan Laut Parangtritis Pelukannya masih membahagiakan ku walau lukanya berdarah-darah Melukai tubuh-tubuh indahnya dan...

Continue Reading

Powered by Blogger.

Instagram

Subscribe