Kesel

12:47:00 AM


Disendi-sendi ku yang kaku aku masih berusaha berlari,
Menyusun lembaran-lembaran api yang terbayar sepi.
Dimana teriakan mu itu? Biar ku balas semua dengan diam ku
Agar terbayar semua emosi jiwamu
Yang menyia-nyiakan ku bagaikan lembaran-lembaran sketsa kasarmu.
Aku bukanlah mahakarya mu
Akulah yang menopang sendi-sendi keroposmu
Agar kau terlihat gagah kuat mempesona di mahligai mimpi.
Hingga tak ada yang mentertawakanmu lagi.
Tapi lihat balasanmu,
Kini aku yang ditertawakan
Dengan relung-relung kosong yang menggema
Mengemis pertolongan agar aku tak lagi tergelincir.
Betapa terkejutnya aku melihat siapa yang kini menertawakanku.
Kamu.


Sasha yang lagi ngantuk, 10 September 2016.

You Might Also Like

0 comments

Powered by Blogger.

Instagram

Subscribe