Kenari

9:32:00 PM


Astaga,
Terkadang aku kerap mempertanyakan apa guna nya aku memiliki sayap,
Jika aku hanya terbang sebatas sangkar,
Jika aku mengepakkannya tak lama dari detik.

Lalu aku hinggap dan bertengger, 
Pada ranting emas yang kecil.
Sebuah panggung untuk aku bernyanyi pada Tuan,
Untuk Tuan yang tangkap aku dalam sangkar.

Namun,
Siapa bilang aku tersiksa?
Sangkarku emas, berukirkan bintang-bintang,
Tuan tiada duduk di kursi jati dalam singgasanamu,
Padahal jati kau buat untuk singgasanaku,
Terpahat seindah-indahnya,
Terbentuk seelok-eloknya.

Tak seharipun aku lapar,
Tak pernah lupa tuan hapuskan aku dari dahaga.

"Bernyanyilah kenari,
Senangkanlah jiwa-jiwa Tuan mu."

Benyanyi, Tuan, untukmu saja? 

Tidakkah alam semesta dan segala isinya ingin mendengarkanku juga?
Nyaring suaraku, indah pula nada-nadanya.
Apakah kerongkonganku pun kau beli hanya untuk menyenangkanmu?
Senang, senang, apakah itu? Pernahkah rasa itu ada untukku?

Apalah arti keakuan untuk seekor Kenari,
Jika ia ditangkap dan tidak dapat pergi.


Sasha, 30 Agustus 2019.
Main petak umpet biar hilang.

Terima kasih sahambat illustrator @yvidhiatama buat artwerk nya

You Might Also Like

0 comments

Powered by Blogger.

Instagram

Subscribe